SELAMAT DATANG

SELAMAT DATANG

Kamis, 01 Maret 2012

TOKOH MATEMATIKA ISLAM


TOKOH MATEMATIKA ISLAM 1
IBNU SINA
Apa yang terlintas di benak anda saat mendengar nama Ibnu Sina atau Avicenna? Abu Ali al-Hussain Ibn Abdallah Ibn Sina yang dikenal sebagai Abu Ali atau Ibnu Sina dan dalam bahasa Inggris umum dikenal dengan nama Latinized Ibnu Sina (Yunani Aβιτζιανός), adalahselanjutnya… seorang tokoh cendekiawan muslim yang besar di bidang kedokteran, seorang ilmuwan yang magnum opus-nya berjudul Canon (al-Qanun fi al-Tibb) menjadi buku teks kedokteran di universitas-universitas Eropa selama lebih dari 5 abad. Selain itu, dia juga seorang ahli geologi, ahli matematika (termasuk aljabar yang merupakan kesatuan dari eksponen), ahli fisika, penyair, psikolog, ilmuwan, tentara, negarawan, dan seorang guru. Lahir di daerah Bukhara, Asia Tengah, pada tahun 981 Masehi. Bakat dan ketekunannya yang besar mengantarkan menjadi dokter yang diakui masyarakat Bukhara pada usia17 tahun. Bagi banyak orang, beliau adalah “Bapak Pengobatan Modern”. Dia juga pendiri Avicennian logika dan filosofis dari sekolah Avicennism, yang berpengaruh pada kaum Muslim dan sekolah pemikir.
Ibnu Sina lahir pada tahun 370 (H) / 980 (M) di rumah ibunya Afshana, sebuah kota kecil sekarang wilayah Uzbekistan (bagian dari Persia). Ayahnya, seorang sarjana terhormat Ismaili, berasal dari Balkh Khorasan, dan pada saat kelahiran putranya dia adalah gubernur suatu daerah di salah satu pemukiman Nuh ibn Mansur, sekarang wilayah Afghanistan (dan juga Persia). Dia menginginkan putranya dididik dengan baik di Bukhara.
Ibnu Sina mulai menunjukkan kepandaiannya yang luar biasa sejak kecil. Ia telah menghafal Al – Quran sejak umur 5 tahun . Dari seorang pedagang sayur dia mempelajari aritmatika, dan dia memulai untuk belajar yang lain dari seorang sarjana yang memperoleh suatu mata pencaharian dari merawat orang sakit dan mengajar anak muda.
Dari tulisan-tulisan Aristoteles dia mempelajari fisika (Metaphysics ). Dia mempelajari kedokteran pada usia 16, dan tidak hanya belajar teori kedokteran, tetapi melalui pelayanan pada orang sakit, melalui perhitungannya sendiri, menemukan metode – metode baru dari perawatan. Anak muda ini memperoleh predikat sebagai seorang fisikawan pada usia 18 tahun dan menemukan bahwa “Kedokteran tidaklah ilmu yang sulit ataupun menjengkelkan, seperti matematika dan metafisika, sehingga saya cepat memperoleh kemajuan; saya menjadi dokter yang sangat baik dan mulai merawat para pasien, menggunakan obat – obat yang sesuai.” Kemasyuran sang fisikawan muda menyebar dengan cepat, dan dia merawat banyak pasien tanpa meminta bayaran.
Ketika Ibnu Sina berusia 22 tahun, ayahnya meninggal dunia ( Desember 1004 ). Ibnu Sina pun mengembara dari satu tempat ke tempat lain melalui distrik Nishapur dan Merv ke perbatasan Khorasan, mencari suatu opening untuk bakat – bakatnya. Di Gorgan, dekat Laut Kaspi, Ibnu Sina bertemu dengan seorang teman, yang membeli sebuah rumah didekat rumahnya sendiri. Dari dialah Ibnu Sina belajar logika dan astronomi. Beberapa dari buku panduan Ibnu Sina ditulis untuk orang ini dan permulaan dari buku Canon of Medicine juga dikerjakan sewaktu dia tinggal bersama temannya.
Ibnu Sina wafat pada tahun 1037 M di Hamadan, Iran, karena penyakit maag yang kronis. Beliau wafat ketika sedang mengajar di sekolah.
Adapun karya-karyaI Ibnu Sina adalah Sina Qanun fi Thib atau Canon of Medicine(Aturan Pengobatan) dan Asy Syifa (terdiri dari8 jilid berisi tentang berbagai macam ilmu pengetahuan).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar